JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara menyiapkan anggaran Rp 111 miliar untuk penanganan stunting. Penganggaran itu sebagai bentuk perhatian agar kasus stunting di Jepara lekas turun.
Tahun ini masih ada 5.353 balita dengan stunting di Jepara. Angka itu lebih rendah ketimbang tiga tahun belakangan, yakni 7.338 pada 2020, 7.257 (2021), dan 7.227 (2022).
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan, saat ini Jepara terus berupaya menurunkan angka itu. Dengan anggaran Rp 111 miliar, kasus stunting diharapkan dapat tertangani.
Lebih lagi, lanjutnya, kasus itu ditangani secara keroyokan oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurutnya, anggaran sebesar itu cukup untuk membeli asupan gizi tambahan, seperti vitamin dan susu untuk mengentaskan stunting.
”Saya minta bulan depan, vitamin tambahan harus sudah ada,” tegas Edy, Jumat (23/6/2023).
Saat ini, Pemkab jepara mengandalkan intervensi spesisik untuk upaya penurunan stunting. Intervensi itu di antaranya, pemberian kapsul tambah darah kepada remaja putri dan ibu hamil.
Kemudian, tambahan asupan gizi ibu hamil, memastikan ASI ekslusif 6 bulan, hingga pemberian makanan tambahan pendamping ASI bayi usia 6 hingga 23 bulan.
”Intervensi ini, menurut penelitian, berpengaruh hingga 70 persen dalam keberhasilan penurunan prevalensi stunting,” katanya.
Pihaknya juga meminta agar Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Jepara terus ditekan. Semua lini harus bersinergi dengan upaya preventif.
”Soal AKI dan AKB ini juga tak kalah penting. Semua pihak harus ikut andil mengatasinya,” pungka Edy Supriyanta.
Posting Komentar